Sistem Pendukung Keputusan (Decision
Support System)
Definisi Sistem Pendukung Keputusan (Decision
Support System)
Sistem pendukung
keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk
sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan yang dipakai untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga
dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk
mengambil keputusan dari masalah semi terstruktur yang spesifik
Jenis Keputusan yang dibuat pada
dasarnya dikelompokkan dalam 2 jenis, antara lain ( Herbert A. Simon )
:
- Keputusan
Terprogram
Keputusan ini bersifat berulang dan
rutin, sedemikian hingga suatu prosedur pasti telah dibuat menanganinya
sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan
- Keputusan Tak
Terprogram
Keputusan ini bersifat baru, tidak
terstruktur dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk
menangani masalah ini karena belum ada sebelumnya atau karena sifat dan
struktur persisnya tak terlihat atau rumit atau karena begitu pentingnya
sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.
KONSEP DSS
- Masalah
Terstruktur,
merupakan suatu masalah yang memiliki struktur masalah pada 3 tahap
pertama, yaitu intelijen, rancangan dan pilihan.
- Masalah Tak
Terstruktur,
merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur pada 3 tahap
diatas.
- Masalah
Semi-Terstruktur,
merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahap
ARTI DSS
Suatu sistem yang memberikan kontribusi
terhadap para manajer untuk memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan.
PERAN DSS DALAM PEMECAHAN MASALAH
DSS dapat memperluas dukungan manajer
dalam pemecahan masalah, karena DSS disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan
khusus manajer.
TUJUAN DSS :
- Membantu manajer
membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
- Mendukung penilaian
manajer bukan mencoba menggantikannya.
- Meningkatkan effektifitas pengambilan
keputusan manajer daripada efisiensinya.
Jenis-jenis Sistem Pendukung Keputusan
menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah
sebagai berikut:
- Mengambil
elemen-elemen informasi
- Menganalisa
seluruh file
- Menyiapkan
laporan dari berbagai file
- Memperkirakan
akibat dari keputusan
- Mengusulkan
keputusan
- Membuat
keputusan
Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak
mampu memecahkan masalah yang dihadapai oleh pengambil keputusan, namun SPK
dapat dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami
persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
Teknologi komputer sekarang ini
merupakan bagian terpenting dalam dunia bisnis, dan jelas dalam pembagaian
bidang lainnya. MSS terdiri dari:
- Decision Support
Systems (DSS)
- Group Support
Systems (GSS)
- Executive
Information Systems (EIS)
- Expert Systems
(ES)
- Artificial
Neural Networks (ANN)
- Hybrid Support
Systems.
- Decision Support
Systems (DSS)
Sistem berbasis komputer yang
interaktif, yang membantu pengambil keputusan memanfaatkan data dan model untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang tak terstruktur. DSS resources
individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan
kualitas keputusan. Jadi ini merupakan sistem pendukung yang berbasis komputer
untuk manajemen pengambilan keputusan yang berhubungan dengan masalah-masalah
yang semi terstruktur. Istilah DSS kadang digunakan untuk menggambarkan
sembarang sistem yang terkomputerisasi. DSS digunakan untuk definisi yang lebih
sempit, dan digunakan istilah MSS sebagai payung untuk menggambarkan berbagai
tipe sistem pendukung.
Mengapa menggunakan DSS?
- Perusahaan
beroperasi pada ekonomi yang tak stabil.
- Perusahaan
dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
- Perusahaan
menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi
bisnis.
- Sistem komputer
perusahaan tak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal
efisiensi, profitabilitas, dan mencari jalan masuk di pasar yang
benar-benar menguntungkan.
Alasan mengapa perusahaan-perusahaan
utama memulai DSS dalam skala besar:
- Kebutuhan akan
informasi yang akurat.
- DSS dipandang
sebagai pemenang secara organisasi.
- Kebutuhan akan
informasi baru.
- Manajemen
diamanahi DSS.
- Penyediaan
informasi yang tepat waktu.
- Pencapaian
pengurangan biaya.
- Group Support
Systems (GSS)
Berbagai keputusan utama dalam
organisasi dibuat oleh group secara kolektif. Mengumpulkan keseluruhan group
secara bersama dalam satu tempat dan waktu adalah sulit dan mahal, sehingga pertemuan
ini memakan waktu lama dan keputusan yang dibuat hasilnya sedang-sedang saja,
tak terlalu baik. Peningkatan kinerja group-group tadi yang dibantu oleh
teknologi Informasi ini muncul dalam berbagai istilah, seperti: groupware,
electronic meeting systems, collaborative systems, dan group DSS (ini yang kita
gunakan). Satu contoh dari implementasi group DSS ini adalah Total Quality
Management (TQM).
- Executive
Information (atau Support) Systems (EIS atau ESS)
EIS dikembangkan utamanya untuk:
Menyediakan kebutuhan informasi yang diperlukan oleh pihak Eksekutif.
Menyediakan antarmuka yang benar-benar user-friendly untuk Eksekutif.
Mempertemukan berbagai gaya keputusan individu para Eksekutif. Menyediakan
pelacakan dan kontrol yang tepat waktu dan efektif. Menyediakan akses cepat
pada informasi detil yang tersirat di teks, bilangan, atau grafik. Memfilter,
memadatkan, dan melacak data dan informasi yang kritis. Identifikasi masalah
(atau juga kesempatan). EIS bisa juga digunakan pada berbagai jenis perusahaan
dan melayani sejumlah manajer sebagai suatu Enterprise Wide Systems (EWS).
- Expert Systems
(ES)
Semakin tak terstruktur suatu situasi,
maka akan solusinya akan lebih spesifik. ES dibuat untuk menyerupai seorang
pakar/ahli. ES adalah paket hardware dan software yang digunakan sebagai
pengambil keputusan dan/atau pemecahan masalah; yang dapat mencapai level yang
setara atau kadang malah melebihi seorang pakar/ahli, pada satu area masalah
yang spesifik dan biasanya lebih sempit. ES merupakan cabang dari aplikasi
Artificial Intelligence (AI). Ide dasarnya sederhana. Kepakaran ditransfer dari
seorang pakar ke komputer. Pengetahuan ini lalu disimpan disitu dan user dapat
meminta saran spesifik yang dibutuhkannya. Komputer dapat mencari, mengolah dan
menampilkan kesimpulan yang spesifik. Dan seperti seorang pakar, saran tersebut
bisa dimanfaatkan oleh orang yang bukan pakar berikut penjelasannya yang berisi
logika penalaran di balik saran itu.
- Neural Computing
(Artificial Neural Network)
Teknologi sebelum Artificial Neural
Network (ANN) berbasis pada penggunaan data, informasi, ataupun pengetahuan
eksplisit yang tersimpan di komputer dan memanipulasi mereka menurut kebutuhan.
Pada dunia nyata yang begitu kompleks, mungkin tak bisa didapatkan data,
informasi, ataupun pengetahuan secara eksplisit, sedangkan keputusan harus
diambil walaupun kondisinya seperti ini (informasi yang parsial, tak lengkap,
atau pun tak eksak). Perubahan lingkungan yang terjadi sedemikian cepatnya.
Pengambil keputusan menggunakan pengalaman yang ada untuk mengatasi hal ini;
yaitu menggunakan pengalaman yang bersesuaian dan belajar dari pengalaman itu
tentang apa yang harus dikerjakan dengan situasi yang serupa untuk pengalaman
yang tak sesuai. Pada teknologi sebelumnya, tak ada elemen untuk proses
pembelajaran oleh komputer. Teknologi yang ditujukan untuk mengisi kekurangan
ini, disebut dengan Neural Computing atau ANN. Contohnya adalah pengenalan
pola.
Evolusi dari 7 Alat
Pengambil Keputusan Terkomputerisasi
- Transaction
Processing Systems (TPS) 50 an
- Management
Information Systems (MIS) 60 an
- Office
Automation Systems (OAS) 70 an
- Decision Support
Systems (DSS) dan Group DSS (GDSS)80
- Expert Systems
(ES) 90 an
- Executive
Information Systems (EIS) 90 an
- Artificial
Neural Network (ANN). 91 samapai sekarang
Sumber:
- Slide
Pertemuan 13 SIM - STMIK Bina Insani
- http://lecturer.fikom.umi.ac.id/lilis/2016/04/02/sistem-pendukung-keputusan/
Komentar
Posting Komentar