Assalamualaikum Wr.Wb
Postingan kali ini mau bahas apa sih OMR??
Postingan kali ini mau bahas apa sih OMR??
Optical
Mark Reader (OMR)
Ketika teknologi
bergerak maju pesat, bidang pendidikan pun tak ketinggalan tersentuh kemajuan
alat bantu berbasis komputer.Barangkali kita masih ingat kalau dulu (mungkin
sekarang masih ada juga) para guru untuk mengoreksi menggunakan lembaran
bolong. Lembaran ini sebetulnya adalah lembaran jawaban pilihan ganda yang
sudah dilubangi dengan bara rokok atau obat nyamuk untuk masing-masing jawaban
tiap nomor. Kemudian, tinggal kita taruh di atas lembaran jawaban yang telah
disilangi siswa. Nah, jawaban yang benar akan terlihat dari lubang-lubang itu,
tinggal dihitung jumlah jawaban yang benar. Termasuk pula untuk menyelenggarakan
dan mengoreksi hasil ujian. Dari sinilah mulai awal dikenalnya OMR
dan LJK.
Nilai hasil ujian ditentukan dari berapa banyak jawaban yang benar. Penentuan nilai tergantung dari perangkat lunak (software) yang dipasang pada komputer dan terhubung dengan OMR.
Nilai hasil ujian ditentukan dari berapa banyak jawaban yang benar. Penentuan nilai tergantung dari perangkat lunak (software) yang dipasang pada komputer dan terhubung dengan OMR.
Pengertian Optical Mark Reader (OMR)
OMR (optical Mark Reader)
adalah sebuah sistem/program komputer yang fungsi utamanya memproses data yang
tertulis pada LJK/lembar jawab komputer untuk diproses menjadi data based pada
sistem komputer, dalam terjemahan mudah kita kenal sebagai mesin pembaca tanda
berbasis optik. Dengan sistem ini lembar LJK, yang berfungsi sebagai lembar
jawaban ujian akan dapat diproses untuk mengeluarkan laporan-laporan yang
dibutuhkan semisal laporan hasil ujian hingga transkrip nilai secara lengkap.
Pada saat ujian
berlangsung, jawaban dari soal dituliskan pada LJK dengan cara menghitamkan
bulatan huruf jawaban (A, B, C, D, atau E) pada masing-masing nomor menggunakan
pensil 2B. Selanjutnya jawaban itu ”dibaca” OMR yang telah memiliki setting
jawaban benar untuk setiap soal ujian. OMR bertindak seperti lembar bolong
koreksi jawaban yang dilakukan guru.
Cara Kerja OMR
Cara kerja sistem Optical
Mark Reader adalah sistem akan menterjemahkan data yang berupa gambar/images
hasil scaning lembar LJK, untuk diterjemahkan kedalam databased sistem,
sehingga setelah data terbentuk menjadi databased akan dapat
diproses lebih lanjut menjadi laporan-laporan.
Dengan gambaran secara global
diatas maka dapat diterangkan step awal dari pemrosesan Lembar LJK, adalah
dengan men-scanning lembar LJK dengan menggunakan scanner ADF, sehingga menjadi
data images, dan selanjutnya Engine sistem OMR akan memproses data image ini
untuk diterjemahkan kedalam databased (semisal access,my SQL, Microsoft
SQL,dll), proses selanjutnya setelah databased terisi maka sistem OMR akan
memproses data lebih lanjut menjadi laporan-laporan baik berupa nilai ujian
atau laporan-laporan biodata,dll.
Penggunaan OMR
Penggunaan OMR tak hanya sebatas pada pengoreksi ujian pada sekolah dan tes SPMB, tapi juga banyak hal seperti kuesioner, lotere, survei, jajak pendapat sampai dengan aplikasi medis seperti hasil pemeriksaan laboratorium.
Teknologi OMR ini semakin hari semakin maju. Yang menarik selain kemampuan pembacaannya yang kian meningkat, harga OMR pun makin turun. Sehingga tak heran kalau beberapa sekolah dan bimbingan belajar pun mampu untuk membeli. Tentu saja fasilitas ini makin mempermudah proses ujian dan ujicoba ujian di masing-masing institusi tersebut.
Beberapa perangkat OMR yang beredar di pasaran sekarang telah meningkat kemampuannya. Sebagai contoh OMR 100M tipe visible red (sinar merah yang tampak dengan mata) dapat membaca isian berupa lubang-lubang pada kertas (punched) dan tinta ballpoint warna hitam atau biru dengan kecepatan 25-35 lembar/menit. OMR yang menggunakan port serial RS232 atau port USB sebagai port komunikasi dengan komputer ini dibandrol sekira Rp 30 juta-an di pasaran. Jenis lain dengan kemampuan lebih besar (lebih cepat) berharga tak kurang dari Rp 50 juta.
Lumayan mahal, namun karena sangat membantu, boleh dikata dana tak terlalu jadi masalah. Coba bayangkan untuk mengoreksi seluruh jawaban peserta SPMB yang berjumlah sekira 70.000 lembar jika dilakukan secara manual. Tentunya sangat besar potensi konflik akibat kesalahan manusia.
Penggunaan OMR tak hanya sebatas pada pengoreksi ujian pada sekolah dan tes SPMB, tapi juga banyak hal seperti kuesioner, lotere, survei, jajak pendapat sampai dengan aplikasi medis seperti hasil pemeriksaan laboratorium.
Teknologi OMR ini semakin hari semakin maju. Yang menarik selain kemampuan pembacaannya yang kian meningkat, harga OMR pun makin turun. Sehingga tak heran kalau beberapa sekolah dan bimbingan belajar pun mampu untuk membeli. Tentu saja fasilitas ini makin mempermudah proses ujian dan ujicoba ujian di masing-masing institusi tersebut.
Beberapa perangkat OMR yang beredar di pasaran sekarang telah meningkat kemampuannya. Sebagai contoh OMR 100M tipe visible red (sinar merah yang tampak dengan mata) dapat membaca isian berupa lubang-lubang pada kertas (punched) dan tinta ballpoint warna hitam atau biru dengan kecepatan 25-35 lembar/menit. OMR yang menggunakan port serial RS232 atau port USB sebagai port komunikasi dengan komputer ini dibandrol sekira Rp 30 juta-an di pasaran. Jenis lain dengan kemampuan lebih besar (lebih cepat) berharga tak kurang dari Rp 50 juta.
Lumayan mahal, namun karena sangat membantu, boleh dikata dana tak terlalu jadi masalah. Coba bayangkan untuk mengoreksi seluruh jawaban peserta SPMB yang berjumlah sekira 70.000 lembar jika dilakukan secara manual. Tentunya sangat besar potensi konflik akibat kesalahan manusia.
Manfaat Penggunaan OMR
Proses
pengoperasian dan instalasi yang sederhana dengan budget yang dapat
disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan user.
User akan mempunyai sistem databased terpadu yang dapat dipergunakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan user. Proses akumulasi dan pengelolaan data langsung dilakukan oleh komputer.
Dalam penggunaan LJK/form isian dapat memanfaatkan kertas biasa A4 : 70gr - 80gr tidak memerlukan kertas khusus.
Proses penghitaman LJK/form isian dapat menggunakan pensil,pena dan spidol.
Proses pemindaian yang cepat (hingga 6000 lembar perjam tergantung jenis scanner yang digunakan).
Memperkecil tingkat kesalahan dalam proses penilaian dan pengelolaan data based.
Dapat digunakan untuk beberapa keperluan diantaranya : Pengelolaan databased siswa/karyawan, Sistem penilaian hasil ujian, Data kepegawaian, penilaian kerja SDM, kuisioner, seleksi calon pegawai negeri, dan lain-lain.
User akan mempunyai sistem databased terpadu yang dapat dipergunakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan user. Proses akumulasi dan pengelolaan data langsung dilakukan oleh komputer.
Dalam penggunaan LJK/form isian dapat memanfaatkan kertas biasa A4 : 70gr - 80gr tidak memerlukan kertas khusus.
Proses penghitaman LJK/form isian dapat menggunakan pensil,pena dan spidol.
Proses pemindaian yang cepat (hingga 6000 lembar perjam tergantung jenis scanner yang digunakan).
Memperkecil tingkat kesalahan dalam proses penilaian dan pengelolaan data based.
Dapat digunakan untuk beberapa keperluan diantaranya : Pengelolaan databased siswa/karyawan, Sistem penilaian hasil ujian, Data kepegawaian, penilaian kerja SDM, kuisioner, seleksi calon pegawai negeri, dan lain-lain.
Okeeyy cukup sekian pengertian dari OMR jika kurang jelas atau kurang lengkap harap dimaklumi....
Komentar
Posting Komentar